Holyland Permata Tours & Travel

KOSHER

Shalom saudaraku,..

Kali ini admin akan membahas mengenai suatu kata yang banyak bermunculan di tempat makan / restoran saat peserta berada di Israel. Ya, kata ini adalah kosher. Jika dalam kebudayaan Indonesia yang mayoritas Islam, bisa disinonimkan dengan kata halal. Walapun sebenarnya kosher dan halal jauh berbeda. Lantas apa bedanya..? mari kita bahas..

Awal mula admin membuat artikel ini dikarenakan beberapa peserta ada yang menanyakan, mengapa di tempat makan A ada kata kosher sedangkan di tempat makan B tidak ada..? Berawal dari pertanyaan tersebut lah, admin membuat artikel ini.

Kosher atau kosyer (bahasa Ibrani: כַּשְׁרוּת kašrût), yang berasal dari kata kashrut atau kashruth (bahasa Ibrani: כָּשֵׁר kāšēr), adalah istilah dalam hukum tentang makanan Yahudi. Sesuai dengan halakha (hukum Yahudi) suatu makanan disebut kosher (istilah bahasa Inggris, dari istilah bahasa Ibrani kasher, yang berarti “layak” (dalam konteks ini berarti layak untuk dimakan orang Yahudi).

Di antara berbagai peraturan dalam hukum kashrut terdapat larangan untuk mengkonsumsi hewan yang tidak kosher seperti daging babi, kerang-kerangan (moluska maupun Krustasea), sebagian besar serangga (kecuali pada spesies tertentu misalnya belalang kosher), percampuran antara daging sapi dan susu, dan hukum yang mengatur cara menyembelih hewan mamalia dan unggas mengacu pada proses yang disebut shechita. Terdapat juga hukum mengenai produk hasil pertanian yang dapat mempengaruhi layak atau tidaknya suatu makanan dikonsumsi.

Makanan yang tidak sesuai dengan hukum Yahudi diistilahkan treifah atau treif (טְרֵפָה ṭərēp̄āh) (“tercabik”); istilah yang aslinya mengacu kepada binatang (dari spesies yang kosher, misalnya sapi atau domba) yang disembelih dengan cara yang keliru atau dilukai hingga mati oleh binatang buas dan karena itu tidak layak dimakan manusia. Di antara orang-orang Sefardi, istilah ini biasanya hanya merujuk pada daging yang tidak kosher. Kata kosher telah dipinjam oleh banyak bahasa. Dalam bahasa Inggris, kata ini digunakan untuk mengartikan sesuatu yang sah, diizinkan, asli, atau otentik.

Menurut seorang teolog Kristen, Gordon J. Wenham, tujuan hukum kosher adalah untuk membantu orang-orang Yahudi mempertahankan keberadaan mereka yang berbeda dan terpisah dari bangsa lain; ia mengatakan bahwa hukum tersebut membawa pengaruh untuk menghindari sosialisai dan perkawinan campur dengan orang non-Yahudi, hal ini untuk mencegah lunturnya identitas Yahudi. Wenham berpendapat bahwa karena makanan adalah perkara publik, maka dengan adanya hukum ini dapat menjadi pengingat tentang status mereka yang khas sebagai orang Yahudi.

Blog Lainnya

BAHASA KOPTIK MESIR

Shalom saudaraku,.. Sedikit unik bahasan admin kali ini, namun masih menjadi unsur daripada rangkaian perjalanan kita Bersama Holyland Permata Tour. Kita akan terbang ke Mesir,...

BAHASA ARAM

Shalom saudaraku,.. Bersama Holyland Permata Tour, kita akan membahas mengenai Bahasa ibu dari Tuhan kita, Yesus Kristus. Bahasa Aram, atau biasa disebut Bahasa Aramaik /...