Holyland Permata Tours & Travel

DENOMINASI YAHUDI

Shalom saudaraku,..

Kali ini admin Holyland Permata Tour akan membahas topik yang unik namun sedikit berat, karena sama halnya dengan Kekristenan dan Islam yang memiliki denominasi , Yahudi pun memiliki denominasi. Lantas apakah itu denominasi..? Denominasi : subkelompok dalam suatu agama yang beroperasi di bawah nama dan tradisi yang sama, di antara kegiatan lainnya. Mari kita siapkan cemilan dan minuman hangat untuk pembahasan singkat ini.

Denominasi Yahudi yang terkenal terdiri dari 5 denominasi :

  1. Yahudi Ortodoks
  2. Yahudi Humanis
  3. Yahudi Liberal ( Britania Raya )
  4. Yahudi Konservatif
  5. Yahudi Rabinik

Mengapa admin membahas ini..? dikarenakan rata-rata peserta banyak yang bertanya saat melihat orang Yahudi dengan pakaiannya yang berbeda saat beribadah di Tembok Ratapan ataupun berpapasan di jalan. Bersama guide dari Holyland Permata Tour pun akan di beri penjelasan mengenai hal ini , namun untuk memudahkan calon peserta mengidentifikasi maka admin akan menjelaskan secara singkat.

 

  1. YAHUDI ORTODOKS

Terkenal dengan keagamaannya yang sangat saklek dan kaku. Ada pula yang lebih kaku yang dinamakan ultra – ortodoks / haredim, bahkan di sekolah khususnya yang bernama yeshiva, mereka jauh dari dunia gadget. Mereka tidak bekerja, dan dibiayai oleh pemerintah. Tugas mereka hanya berdoa dan mempelajari Taurat. Identitas mereka mudah dikenali, dengan berpakaian jas hitam, topi hitam, dan mengkepang rambutnya di samping. Jika saudara mengetahui genosida holocaust, nah 50-70% korban yang tewas berasal dari yahudi ortodoks/ultra ortodoks

 

  1. YAHUDI HUMANIS

Yudaisme Humanistik dikembangkan sebagai kemungkinan solusi bagi masalah mempertahankan identitas dan kontinuitas Yahudi di kalangan orang yang non-agamawi. Yudaisme Humanistik, dalam bentuknya yang sekarang, didirikan pada tahun 1963 oleh Rabbi Sherwin Wine. Sebagai seorang rabi terlatih dalam Yudaisme Reformasi, dengan suatu jemaat kecil sekuler non-teistik di Michigan, Wine mengembangkan liturgi Yahudi yang mencerminkan sudut pandang filsafatnya dan jemaatnya dengan menekankan pada budaya, sejarah, dan identitas Yahudi bersama-sama dengan etika humanistik, tetapi tanpa semua doa dan rujukan kepada Allah. Jemaat ini berkembang menjadi “Kuil Birmingham” (“Birmingham Temple”), sekarang di Farmington Hills, Michigan. Segera kelompok ini diikuti oleh jemaat bekas Reformasi di Illinois yang dipimpin oleh Rabbi Daniel Friedman, serta suatu kelompok di Westport, Connecticut, Amerika Serikat.

 

 

 

  1. YAHUDI LIBERAL

Referensi dari tradisi Yahudi Liberal ini adalah berusaha untuk melestarikan semua yang baik dalam Yudaisme pada masa lalu. Namun juga menginginkan yang relevan untuk kehidupan pada masa sekarang, bisa dikatakan campuran antara ortodoks dan humanis. Gerakan Liberal di Inggris didirikan di bagian awal abad ke-20 oleh Lily Montagu, Claude Montefiore dan lain-lain sebagai Jewish Religious Union (JRU). Ini dimulai pada Oktober 1902 dengan pertemuan doa tambahan, tambahan untuk rumah-rumah ibadat kemudian Ortodoks dan Reformasi, dengan maksud lebih menggunakan bahasa Inggris dalam layanan, jemaah pria dan wanita duduk bersama-sama dengan bebas, tidak lagi dipisah, penggunaan musik organ, dan bentuk yang lebih inklusif ibadah yang akan menarik bagi anggota Yahudi Inggris yang merasa tidak terlibat atau keluar dari denominasi karena pola tradisionalis yang ada di ibadah sebelumnya.

 

 

  1. YAHUDI KONSERVATIF

Pada tahun 1988, Dewan Pimpinan Yudaisme Konservatif mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keyakinan mereka, Emet Ve-Emunah: Pernyataan Prinsip Yudaisme Konservatif. Emet Ve-Emunah menegaskan keyakinan pada Tuhan dan inspirasi ilahi dari Taurat, tetapi juga menegaskan legitimasi multitafsir masalah ini. Pandangan Ateisme, Tritunggal Allah, dan politeisme dikesampingkan. Yudaisme Konservatif menolak baik relativisme dan fundamentalisme. Yudaisme Konservatif berakar di sekolah pemikiran yang dikenal sebagai “Yudaisme Historik Positif”, yang dikembangkan di Jerman tahun 1850-an sebagai reaksi terhadap posisi agama lebih liberal yang dianut oleh” Yudaisme Reformasi”. Istilah “konservatif” itu dimaksudkan untuk menandakan bahwa orang Yahudi harus berusaha untuk melestarikan tradisi Yahudi, bukan dengan reformasi atau meninggalkannya, dan tidak menyiratkan pengikut gerakan politik konservatif. Karena potensi ini menyebabkan kebingungan, sejumlah Rabbi Konservatif telah mengusulkan penggantian nama gerakan ini. Di banyak negara di luar Amerika Serikat dan Kanada, termasuk Israel dan Inggris, golongan itu sekarang dikenal sebagai “Yudaisme Masorti” (bahasa Ibrani untuk “Tradisional”).

 

 

  1. YAHUDI RABINIK

Yudaisme yang telah menjadi alur utama sejak abad ke-6 Masehi, setelah kodifikasi Talmud Babilonia. Tumbuh keluar dari Yudaisme Farisi, Yudaisme Rabinik ini didasarkan pada keyakinan bahwa di Gunung Sinai, Musa menerima dari Allah Taurat Tertulis (Pentateukh) di samping penjelasan lisan, yang dikenal sebagai “Taurat Lisan,” yang diteruskan oleh Musa ke seluruh umat. Yudaisme Rabinik kontras dengan pengajaran orang-orang Saduki, Yudaisme Karaite dan Samaritanisme, yang tidak mengakui hukum lisan sebagai otoritas ilahi maupun prosedur rabinik yang digunakan untuk menafsirkan kitab suci orang Yahudi. Meskipun sekarang ada perbedaan yang mendalam di antara denominasi Yahudi dari Yudaisme Rabinik sehubungan dengan kekuatan mengikat dari Halakha (hukum agama Yahudi) dan kemauan untuk menantang interpretasi yang sebelumnya, semua pengikutnya mengidentifikasi diri mereka sebagai yang berasal dari tradisi hukum lisan dan metode analisis para rabi.

Blog Lainnya

IKON ORANG KUDUS

Shalom saudaraku,.. Pembahasan kali ini, bisa dibilang cukup penting. Karena di setiap Gereja yang di kunjungi para peserta Holyland Permata Tour, pasti menemukan barang ini....